Merindukan Mahkota yang Kuat

Apakah kau seorang ibu yang mengalami kerontokan rambut? Jika ya, yuk, mari …. berpelukaaaan! Izinkan aku menyampaikan kabar padamu: kau tak sendiri. Seandainya pun tak ada perempuan di sekitarmu yang mengaku mengalaminya juga, setidaknya ingatlah aku yang menyampaikan ini: aku pun mengalaminya, bertahun-tahun.

Sejak duduk di bangku kuliah, persoalan rambut rontok mulai mengganggu ketenanganku. Dimulai dari kerepotan membersihkan lantai akibat rambut yang berguguran di mana-mana, berbagai pertanyaan mulai memenuhi kepalaku. Sampai kapankah kerontokan ini akan berlangsung? Akankah makin parah?

Rasa optimis sempat muncul ketika aku hamil, lebih dari satu dasawarsa kemudian. Rambut yang rontok memang tetap banyak, tetapi sepertinya kalah dengan pertumbuhan anak-anak rambut yang baru. Sayang, kebahagiaan itu tak cukup lama kurasakan.

Setelah melahirkan dan mulai memasuki masa menyusui, kerontokan rambutku makin menggila. Seingatku, ada yang bilang bahwa seratus helai rambut rontok setiap harinya masih dapat diterima. Masalahnya, aku makin yakin bahwa rambutku yang rontok per harinya pasti berjumlah lebih dari seratus helai. Kebanyakan dari mereka semua pun terlepas begitu saja dari kepala, tanpa “dirangsang” oleh tarikan sisir rambut atau bahkan oleh usapan yang paling lembut.

Berbagai usaha sudah kucoba untuk mengatasi masalah rambut rontokku. Kupakai hair tonic yang disarankan beberapa orang dan kukonsumsi suplemen yang dapat menguatkan rambut. Ketika tak tampak kemajuan yang berarti, kuniatkan untuk mencukur habis rambutku.

Awalnya, Hamdan terkejut dan menolak mentah-mentah ide itu. Aku pun mengurungkannya dan hanya meminta potong pendek pada hairdresser di salon. Namun, kami tak melihat ada efek yang signifikan setelah itu. Rambutku tetap bertebaran di mana-mana, sangat mengganggu pemandangan dan membuat lelah (untuk membersihkannya). Akhirnya, beberapa bulan kemudian, aku benar-benar nekat menggunduli kepalaku.

Beberapa orang terkejut dengan langkahku yang katanya ekstrem ini. Namun, aku tak merasa melakukan hal yang luar biasa. Hampir tidak ada ketidaknyamanan yang kurasakan karena toh aku juga berhijab setiap pergi ke luar rumah. Di dalam rumah, aku merasa bebas merdeka. Ternyata berkepala plontos enak juga! Rasanya adem, kepalaku tak pernah terasa gerah dalam cuaca apa pun. Aku pun dapat sering berkeramas (tanpa lama dan repot) dan merasa lebih leluasa dalam merawat rambutku (atau pangkal rambut, tepatnya).

Aku juga beralih menggunakan produk-produk alami dan sederhana dalam merawat rambutku. Untuk berkeramas, aku hanya memakai castile soap yang ditambahi beberapa tetes essential oil (minyak asiri). Kemudian, entah berapa kali sehari, aku sering sekali memijat kepalaku dengan campuran minyak kelapa dan minyak asiri (rosemary, cedarwood, dan lavender). Rasanya nyaman dan nagih!

Drama rambut berjatuhan di segala penjuru rumah pun lenyap. Selama berbulan-bulan, aku juga tak mendapati satu helai rambut pun terlepas dari kepalaku setiap kali aku mengusapnya. Mengingat apa yang kurasakan bertahun-tahun sebelumnya, ini benar-benar menyenangkan.

Kini, delapan bulan telah berlalu dan rambutku sudah hampir mencapai pundakku lagi. Sesekali aku mulai kembali mendapati beberapa helai rambut yang rontok, tetapi sepertinya masih dalam batas kewajaran. Misiku yang berikutnya adalah mempertahankan kesehatan mahkotaku ini selama mungkin. Bagaimana jika belum berhasil? Tidak apa-apa, tinggal ngulang dari awal karena aku menikmati seluruh prosesnya …. hehehe.

Satu komentar di “Merindukan Mahkota yang Kuat

Tinggalkan komentar